Sosok Andi Ghalib, Pekerja Keras dan Petarung Sejati
Berpulangnya almarhum Andi Muhammad Ghalib ke haribaan Sang Pencipta, meninggalkan banyak kesan di mata para sahabat dan kerabatnya. Salah seorang diantaranya adalah anggota Komisi III DPR RI Daeng Muhammad, yang memiliki hubungan kekerabatan yang kuat dengan almarhum Andi Ghalib.
Kehadiran Daeng Muhammad di rumah duka kediaman keluarga almarhum Andi Ghalib, selain untuk mengucapkan rasa belasungkawa dan memberikan do’a, juga diapresiasikan sebagai rasa penghormatan terakhir atas jasa-jasa dan pengabdian almarhum semasa hidupnya.
“Saya cukup mengenal beliau, jujur saja sejak beberapa bulan yang lalu saat saya diundang beliau untuk makan dan berbincang-bincang, saya pernah sampaikan bahwa sebaiknya papi (alm. Andi Muhammad Ghalib – red) sudah tua, sudah saatnya untuk istirahat. Namun papi mengatakan kalau beliau tidak bisa bila hanya diam tidak melakukan aktifitas, dia ingin tetap bekerja,” paparnya di rumah duka kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (9/5).
Menurut Daeng, kepribadian seorang Andi Ghalib merupakan sosok pekerja keras, beliau merupakan seorang petarung sejati, seorang yang berjiwa tentara hingga akhir hayatnya. Meskipun akhirnya faktor usia mendera, namun beliau tetap bersemangat.
“Andi Ghalib adalah seorang tentara sejati, yang memiliki jiwa juang yang tinggi. Saya sebagai orang yang diajarkan banyak hal oleh almarhum, saya memberikan rasa hormat yang luar biasa, bahkan beliau sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri,” ujar politisi F-Pan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa banyak hal yang telah diberikan almarhum kepadanya, salah satu gambaran yang pernah dikatakannya bahwa apa yang semua kita lakukan tidak akan dibawa kemana-mana, tapi kalau Allah sudah berkehendak Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, inilah takdir Allah, semoga papi pulang dengan khusnul khotimah dan mudah-mudahan diterima segala amal ibadahnya.
“Buat saya banyak pelajaran yang papi berikan kepada saya, dan ini merupakan sebuah pembelajaran bagi proses hidup ke depan. Negara punya kewajiban memberikan penghargaan kepada anak bangsa yang telah memberikan kontribusi yang terbaik dalam hidupnya bagi bangsa ini, meskipun beliau tidak mengharapkan hal yang seperti demikian,” tandasnya. (dep), foto : jaka/hr.